penyakit facebook

Facebook telah banyak mengubah dan berubah kehidupan banyak orang, mau tidak mau ataupun suka atau tidak, secara perlahan ataupun drastis, sebagian orang telah merasakan dampak dari penggunaan Facebook. Ada yang berdampak positif bagi kehidupan atau ada pula yang berdampak negatif. Di Facebook, bukan hanya status secara pribadi ataupun informasi-informasi yang hanya bersifat asal atau iseng ataupun sekedar humor yang kita dapat, dapat di Facebook kita dapat melihat berbagai ragam informasi yang ditulis oleh teman-teman kita, baik yang bersifat pengetahuan, berita, bahkan termasuk yang berbau pornograpi sekalipun.
Karenanya di Facebook ada yang merasa bagaikan sebuah koran atau majalah yang selalu menyajikan berbagai ragam informasi, ada pula yang merasa bahwa dengan Facebook dia dapat berinteraksi, dengan Facebook dapat melampiaskan isi hati dan unek-unek yang ada dipikirannya, dan dengan Facebook dia dapat tersenyum bahkan dengan Facebook emosi dapat dimainkan sesuai dengan keinginan diri masing-masing. Disinilah letak parahnya Facebook sehingga setiap orang merasakan adanya keterkaitan yang amat sangat dengan media ini, bahkan melebihi dengan apa yang ada disekitarnya.
Jika telah begitu, kita harus memeriksakan diri kita sejenak, dengan mengukur dan menganalisa, sejauh mana penyakit yang telah ditularkan Facebook masuk kedalam diri kita ini. Berdasar atas analisa yang penulis lakukan, dan berdasar atas kajian yang selama ini penulis lakukan sendiri, maka kita dapat mengukur apakah penyakit yang telah ditularkan Facebook kedalam diri kita termasuk sudah mencapai ambang normal, atau diatas normal, bahkan sudah sedemikian kritisnya kah?
Ada beberapa penyakit yang disebabkan ataupun yang dipicu oleh Facebook. Penyakit ini cukup berdampak pada diri kita ataupun mereka yang terkena, namun sayangnya tidak banyak yang menyadarinya ataupun mengetahuinya, walau beberapa orang sadar namun tidak terlalu ambil peduli dengan apa yang dilakukannya. Beberapa penyakit tersebut adalah, pertama adalah apa yang disebut dengan nama “Githo” atau Gila Photo. Dari namanya kita sudah mengetahui karakteristik dari penyakit ini, serta orang yang terkena penyakit ini. Dalam kadar kritisnya, terkadang tanpa disadari mereka yang terkena Githo, telah menghasilkan puluhan bahkan ratusan koleksi yang diupload pada album Facebooknya dari photo mbah, eyang, kakek, nenek, tante, bukde, pakde, om, teteh, nyai, opa, bahkan bayi-bayi yang masih merahpun tidak lepas menjadi obyek mereka yang terkena penyakit ini.
Penyakit kedua adalah penyakit apa yang disebut “stamer” atau status pamer. Tentu dari namanya lagi kita dapat mengetahui jenis dan karakterisktik dari korban penyakit ini. Pamer disini dapat berbentuk benda ataupun sesuatu barang, dan juga sesuatu keadaan ataupun situasi yang berbentuk visual, misalkan saja travelling, atau wisata dari Eropa ataupun berlibur ke tempat-tempat eksotik didunia dan sejenisnya. Mereka yang terkena penyakit stamer biasanya selalu membuat isi ataupun gambaran tempat atau kondisi tertentu yang mengambarkan keadaan dia saat ini.
Ketiga yang juga tak kalah banyaknya mereka para Facebooker yang terkena penyakit ini adalah apa yang penulis namakan Gino atau Gila Porno. Gino ini biasanya menyerang mereka para remaja namun juga tidak kalah banyaknya menyerang mereka yang telah berumah tangga ataupun yang sudah mempunyai pasangan hidup. Dari karakterisktiknya, penyakit ini akan melakukan jeratan pada hal-hal ataupun sesuatu bentuk atau rupa yang mengandung unsur seksual, termasuk perselingkuhan pun didalam kategori yang diakibatkan penyakit Gino ini.
Keempat adalah Giol atau Gila Online, gila online tentu saja bukan yang bersifat umum, namun online hanya untuk berfacebookan saja. Apabila kita tidak bisa tidur ataupun disaat kesendirian memilih Facebook menjadi teman, atau bila pada saat bangun tidur ataupun hendak tidur Facebook pula yang menjadi kawan anda, maka dapat dipastikan anda tertular Giol, salah satu dari penyakit-penyakit yang disebabkan Facebook. Dalam kategori parahnya, Giol ini akan berusaha mencari atau memaksakan diri untuk memiliki perangkat yang dapat membantu mereka selalu online, bahkan terkadang merelakan uang tabungan hanya untuk mendapatkan perangkat mobile yang enak untuk online.
Sebenarnya masih banyak lagi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Facebook, namun tentunya akan menjadi sangat panjang apabila dijelaskan dan tulis dalam satu judul. Semoga berguna.